0
Jawaban V-Class Sistem Operasi (Soal Sistem Berkas)
Posted by Unknown
on
12/30/2011 11:55:00 PM
in
Tugas
Jawaban:
1.
-Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam
bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human-readable form)
-
Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa type berbeda
-
Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device
tersebut
-
Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik dalam byte, huruf,
atau pun blok
-
Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja
yang boleh membaca, menulis, dan mengeksekusi berkas
-
Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan
untuk:
1. pembuatan berkas,
2. modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3. penggunaan terakhir berkas.
2.
•
Membuat sebuah berkas: Ada dua cara dalam membuat berkas. Pertama,
tempat baru di dalam sistem berkas harus di alokasikan untuk berkas yang
akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat untuk
berkas baru, kemudian direktori tersebut akan mencatat nama berkas dan
lokasinya pada sistem berkas.
•
Menulis pada sebuah berkas: Untuk menulis pada berkas, kita menggunakan
system call beserta nama berkas yang akan ditulisi dan informasi apa yang
akan ditulis pada berkas. Ketika diberi nama berkas, sistem mencari
ke direktori untuk mendapatkan lokasi berkas. Sistem juga harus menyimpan
penunjuk tulis pada berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk
tulis harus diperbaharui setiap terjadi penulisan pada berkas.
•
Membaca sebuah berkas: Untuk dapat membaca berkas, kita menggunakan
system call beserta nama berkas dan di blok memori mana berkas
berikutnya diletakkan. Sama seperti menulis, direktori mencari berkas yang
akan dibaca, dan sistem menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana
pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk baca
harus diperbaharui.Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca
atau ditulis, kebanyakan sistem hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan
tulis menggunakan penunjuk yang sama, hal ini
menghemat
tempat dan mengurangi kompleksitas sistem.
•
Menempatkan kembali sebuah berkas: Direktori yang bertugas untuk mencari
berkas yang bersesuaian, dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu.
Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi sering
disebut pencarian berkas.
•
Menghapus sebuah berkas: Untuk menghapus berkas kita perlu mencari
berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan kita
membebaskan tempat yang dipakai berkas tersebut (sehingga dapat digunakkan
oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.
•
Memendekkan berkas: Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan
atribut dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas
tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang
berkas menjadi nol, hal ini lebih baik dari pada memaksa pengguna untuk
menghapus berkas dan membuatnya lagi.
3.
•
Penunjuk Berkas: Pada sistem yang tidak mengikutkan batas berkas sebagai
bagian dari system call baca dan tulis, sistem tersebut harus mengikuti
posisi dimana terakhir proses baca dan tulis sebagai penunjuk. Penunjuk
ini unik untuk setiap operasi pada berkas, maka dari itu harus disimpan
terpisah dari atribut berkas yang ada pada disk.
•
Penghitung berkas yang terbuka: Setelah berkas ditutup, sistem
harus mengosongkan kembali tabel berkas yang dibuka yang digunakan oleh
berkas tadi atau tempat di tabel akan habis. Karena mungkin ada beberapa
proses yang membuka berkas secara bersamaan dan sistem harus menunggu
sampai berkas tersebut ditutup sebelum mengosongkan tempatnya di tabel.
Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang telah dibuka dan ditutup,
dan menjadi nol ketika yang terakhir membaca berkas menutup berkas
tersebut barulah sistem dapat mengosongkan tempatnya di tabel.
•
Lokasi berkas pada disk: Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan
sistem untuk mengubah data yang ada pada berkas. Informasi mengenai lokasi
berkas pada disk disimpan di memori agar menghindari banyak pembacaan pada
disk untuk setiap operasi.
4.
- Alokasi
Secara Berdampingan (Contiguous Allocation) Metode ini menempatkan setiap berkas pada satu
himpunan blok yang berurut di dalam disk. Alamat disk menyatakan
sebuah urutan linier. Dengan urutan linier ini maka head disk
hanya bergerak jika mengakses dari sektor terakhir suatu silinder ke
sektor pertama silinder berikutnya. Waktu pencarian (seek time) dan
banyak disk seek yang dibutuhkan untuk mengakses berkas
yang di alokasi secara berdampingan ini sangat minimal. Contoh
dari sistem operasi yang menggunakan contiguous allocation
adalah IBM VM/ CMS karena pendekatan ini menghasilkan performa
yang baik.
- Alokasi
Secara Berangkai (Linked Allocation) Metode
ini menyelesaikan semua masalah yang terdapat pada contiguous
allocation. Dengan metode ini, setiap berkas merupakan linked list
dari blok-blok disk, dimana blok-blok disk dapat tersebar di dalam disk.
Setiap direktori berisi sebuah penunjuk (pointer) ke awal dan akhir
blok sebuah berkas. Setiap blok mempunyai penunjuk ke
blok berikutnya. Untuk membuat berkas baru, kita dengan mudah membuat
masukan baru dalam direktori. Dengan metode ini, setiap
direktori masukan mempunyai penunjuk ke awal blok disk dari
berkas. Penunjuk ini diinisialisasi menjadi nil (nilai
penunjuk untuk akhir dari list) untuk menandakan berkas kosong.
Ukurannya juga diset menjadi 0. Penulisan suatu berkas menyebabkan
ditemukannya blok yang kosong melalui sistem manajemen ruang kosong
(free-space management system), dan blok baru ini ditulis
dan disambungkan ke akhir berkas. Untuk membaca suatu berkas, cukup
dengan membaca blok-blok dengan mengikuti pergerakan penunjuk.
- Alokasi
Dengan Indeks (Indexed Allocation) Metode
alokasi dengan berangkai dapat menyelesaikan masalah
fragmentasi eksternal dan pendeklarasian ukuran dari metode alokasi
berdampingan. Bagaimana pun tanpa FAT, metode alokasi berangkai tidak
mendukung keefisiensian akses langsung, karena penunjuk ke bloknya
berserakan dengan bloknya didalam disk dan perlu didapatkan secara
berurutan. Metode alokasi dengan indeks menyelesaikan masalah
ini dengan mengumpulkan semua penunjuk menjadi dalam satu lokasi yang
dinamakan blok indeks (index block). Setiap berkas mempunyai blok
indeks, yang merupakan sebuah larik array dari
alamat-alamat disk-blok. Direktori mempunyai alamat dari blok
indeks. Ketika berkas dibuat, semua penunjuk dalam blok indeks di set
menjadi nil. Ketika blok ke-i pertama kali ditulis, sebuah blok
didapat dari pengatur ruang kosong free-space manager dan
alamatnya diletakkan ke dalam blok indeks ke-i. Metode ini
mendukung akses secara langsung, tanpa mengalami fragmentasi
eksternal karena blok kosong mana pun dalam disk dapat memenuhi
permintaan ruang tambahan. Tetapi metode ini dapat menyebabkan ada
ruang yang terbuang. Penunjuk yang berlebihan dari blok indeks secara
umum lebih besar dari yang terjadi pada metode alokasi berangkai.
5. Operasi
Pada Direktori
- Mencari
berkas, direktori mencari berkas yang akan dibaca, dan
sistem menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan
berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk baca
harus diperbaharui.Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang
dibaca atau ditulis, kebanyakan sistem hanya mempunyai satu penunjuk,
baca dan tulis menggunakan penunjuk yang sama, hal ini menghemat
tempat dan mengurangi kompleksitas sistem.
- Membuat
berkas, Ada dua cara dalam membuat berkas. Pertama, tempat baru
di dalam sistem berkas harus di alokasikan untuk berkas yang akan
dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat untuk
berkas baru, kemudian direktori tersebut akan mencatat nama berkas an
lokasinya pada sistem berkas.
- Menghapus
berkas, Untuk menghapus berkas kita perlu mencari
berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan kita
membebaskan tempat yang dipakai berkas tersebut (sehingga dapat
digunakkan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.
- Menampilkan
isi direktori, kita dapat menampilkan seluruh berkas dalam direktori,
dan kandungan isi direktori untuk setiap berkas dalam daftar
tersebut.
- Mengganti
nama berkas, karena nama berkas merepresentasikan isi dari
berkas kepada user, maka user dapat merubah nama berkas ketika isi
atau penggunaan berkas berubah. Perubahan nama dapat merubah
posisi berkas dalam direktori.
- Melintasi
sistem berkas, ini sangat berguna untuk mengakses direktori dan
berkas didalam struktur direktori.
6.
- Read:
Membaca dari berkas
- Write:
Menulis berkas
- Execute:
Meload berkas kedalam memori untuk dieksekusi.
- Append:
Menambahkan informasi kedalam berkas di akhir berkas.
- Delete:
Menghapus berkas.
- List:
Mendaftar properti dari sebuah berkas.
- Rename:
Mengganti nama sebuah berkas.
- Copy:
Menduplikasikan sebuah berkas.
- Edit:
Mengedit sebuah berkas.
7.
Semenjak
hanya tersedia tempat yang terbatas pada disk maka sangat berguna untuk
menggunakan kembali tempat dari berkas yang dihapus untuk berkas baru,
jika dimungkinkan,karena pada media yang sekali tulis (media optik) hanya
dimungkinkan sekali menulis dan menggunakannyanya kembali secara fisik
tidak mungkin. Untuk mencatat tempat kosong pada disk, sistem mempunyai
daftar tempat kosong (free space list). Daftar ini menyimpan semua blok
disk yang kosong yang tidak dialokasikan pada sebuah berkas atau
direktori. Untuk membuat berkas baru, sistem mencari ke daftar tersebut
untuk mencarikan tempat kosong yang di butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan
dari daftar. Ketika berkas dihapus, alamat berkas tadi itambahkan
pada daftar.
8.
- Linear
List, Metode paling sederhana dalam mengimplementasikan sebuah
direktori adalah dengan menggunakan linear list dari nama berkas
dengan penunjuk ke blok data. Linear list dari direktori memerlukan
pencarian searah untuk mencari suatu direktori didalamnya. Metode
sederhana untuk di program tetapi memakan waktu lama ketika
dieksekusi. Untuk membuat berkas baru kita harus mencari di dalam
direktori untuk meyakinkan bahwa tidak ada berkas yang bernama sama.
Lalu kita tambahkan sebuah berkas baru pada akhir direktori. Untuk
menghapus sebuah berkas, kita mencari berkas tersebut dalam
direktori, lalu melepaskan tempat yang dialokasikan untuknya. Untuk menggunakan
kembali suatu berkas dalam direktori kita dapat melakukan beberapa
hal. Kita dapat menandai berkas tersebut sebagai tidak terpakai
(dengan menamainya secara khusus, seperti nama yang kosong, atau bit
terpakai atau tidak yang ditambahkan pada berkas), atau kita dapat
menambahkannya pada daftar direktori bebas. Alternatif lainnya kita
dapat menyalin ke tempat yang dikosongkan pada direktori. Kita juga
bisa menggunakan linked list untuk mengurangi waktu untuk menghapus
berkas. Kelemahan dari linear list ini adalah percarian searah untuk
mencari sebuah berkas. Direktori yang berisi informasi sering
digunakan, implementasi yang lambat pada cara aksesnya akan menjadi
perhatian pengguna. Faktanya, banyak sistem operasi
mengimplementasikan ’software cache’ untuk menyimpan informasi yang
paling sering digunakan. Penggunaan ’cache’ menghindari pembacaan
informasi berulang-ulang pada disk. Daftar yang telah diurutkan
memperbolehkan pencarian biner dan mengurangi waktu rata-rata
pencarian.
- Hash
Table, Struktur data lainnya yang juga digunakan untuk direktori
berkas adalah hash table. Dalam metode ini linear list menyimpan
direktori, tetapi struktur data hash juga digunakan. Hash table
mengambil nilai yang dihitung dari nama berkas
dan mengembalikan sebuah penunjuk ke nama berkas yang ada di-linear
list. Maka dari itu dapat memotong banyak biaya pencarian direktori.
Memasukkan dan menghapus berkas juga lebih mudah dan cepat. Meski
demikian beberapa aturan harus dibuat untuk mncegah tabrakan, situasi
dimana dua nama berkas pada hash mempunyai tempat yang sama.
Kesulitan utama dalam hash table adalah ukuran tetap dari
hash table dan ketergantungan dari fungsi hash
dengan ukuran hash table. Sebagai contoh, misalkan kita
membuat suatu linear-probing hash table yang dapat menampung 64
data. Fungsi hash mengubah nama berkas menjadi nilai dari 0 sampai
63. Jika kita membuat berkas ke 65 maka ukuran tabel hash
harus diperbesar sampai misalnya 128 dan kita membutuhkan suatu
fungsi hash yang baru yang dapat memetakan nama berkas
dari jangkauan 0 sampai 127, dan kita harus mengatur data direktori
yang sudah ada agar memenuhi fungsi hash yang baru.
9.
Sistem
berkas UNIX berbeda dengan sistem berkas Windows (DOS) karena
sistem berkas UNIX lebih hebat dan mudah diatur daripada Windows (DOS).
Penamaan dalam UNIX dan Windows berbeda.Karena sistem Windows ingin
memudahkan pengguna maka sistem mereka mengubah nama menjadi nama
yang ebih mudah bagi para pengguna. Contohnya adalah nama folder
dalam adalah perubahan dari directory yang masih digunakan oleh UNIX.
Penggunaan back slash (\) digunakan untuk
memisahkan direktori-direktori dalam Windows, tetapi hal ini tidak ada
dalam UNIX. Sistem UNIX menggunakan case sensitive, yang artinya
nama suatu berkas yang sama jika dibaca, tetapi penulisan namanya berbeda
dalam hal ada satu file yang menggunakan huruf kapital dalam penamaan dan
satu tidak akan berbeda dalam UNIX. Contohnya ada berkas bernama
berkasdaku.txt dan BerkasDaku.txt, jika dibaca nama berkasnya sama tetapi dalam
UNIX ini merupakan dua berkas yang jauh berbeda. Jika berkas-berkas
ini berada di sistem Windows, mereka menunjuk ke berkas yang sama yang
berarti Windows tidak case sensitive. Hal lain yang membedakan sistem
berkas UNIX dengan Windows adalah UNIX tidak menggunakan drive letter
seperti C:, D: dalam Windows. Tetapi semua partisi dan drive ekstra di
mount didalam sub-direktori di bawah direktori root. Jadi pengguna tidak
harus bingung di drive letter mana suatu berkas berada sehingga seluruh
sistem seperti satu sistem berkas yang berurutan dari direktori root
menurun secara hierarki.
10.
-
Siapkan Device, bisa berupa floopy disk, cd, dvd, USB flash disk, HD
external/internal dan lain2.
-
Tentukan Berkas apa yang ingin diback up, usahakan berkas yang penting-penting
saja.
-
Klik kanan pada drive yang ingin diback up
-
Pilih tools, kemudian pilih backup dan ikuti petunjuk2 dari proses backup
tersebut.
Posting Komentar